Sekolah Itu Kewajiban atau Formalitas
Sebuah prolog yang diceritakan oleh waktu tentang bagaimana kehidupanmu nantinya.Dimana kamu dilahirkan menjadi seorang bayi yang lucu menggemaskan dan suka buang air sembarangan tanpa permisi namun itu masih menjadikanmu tetap lucu.
Hingga akhirnya kita diteteapkan waktu untuk menjadi seorang pembelajar yang mengkalaim diri kita yang memilih untuk tujuan itu.
Inilah aku dan dimana teman-teman ku yang seangkatan duduk di semester 5 di sebuah universitas di Bojonegoro.
Bersama teman dan sahabat yang keren, ada juga yang sok keren, kaya dan sok kaya, miskin, konyol dan yang suka dengan hedonisme yang berlebih.
Namun waktu dan pengalaman yang melewati masa ini seakan mengajarkanku untuk tidak kuliah di bojonegoro.
Yah meskipun jika aku harus menghitung-hitung biaya yang dikeluarkan oleh orang tuaku untuk membiayai sekolahku ini harusnya aku tidak berkata seperti ini, namun apalah daya inilah kenyataan yang harus di ketahui.
Dan saat tulisan ini ditulis masih pada tanggal 27 Januari 2016 keadaan universitasku seperti ini.
- Ospek adalah agenda sakral yang harus dijalani oleh mahasiswa baru atau mahasiswa transfer ketika masuk di suatu perguruan tinggi. Sudah menjadi kewajiban tentunya.
- biaya adalah suatu proses barter yang bertujuan untuk menukarkan ilmumu dengan uang, itu mungin adalah sedikit bersinggungan dengan konsep berfikir orang lain, namun jika kamu membaca blog ini intinya kamu setuju dengan apa yang aku tulis disini.
- Proses barter yang tidak sebanding dengan uang yang kita tukarkan untuk mendapatkan ilmu kita yang kita harapkan dari dosen.
- Aku bilang tidak sebanding adalah ketika ada dosen yang tidak kompeten, mempunyai kapabilitas atau kemampuan yang mumpuni untuk ditempatkan di dalam kelas untuk memberikan pengetahua terhadap mahasiswa.
- Terlebih jika hanya beberapa orang yang mengerti saja di dalam kelas.
- Fasilitas yang tidak sebanding dengan apa yang dibayar dan didapatkan.
- yang paling parah adalah Kuliah hanya sebagai formalitas.
Nah itulah yang aku dapatkan di dalam masa yang terlewati ini.
Bagaimana aku bisa mengatakan bahwa kuliah hanya sebagai formalitas saja? Itu bisa didasarkan bagaimana kamu melakukan penelitian dan bagaimana melihat kehidupan pasca sarjana yang intinya mereka masih buta dengan apa yang didapatkan dari bangku kuliah.
Entah bagaimana kondisi kuliah di luar bojonegoro, paling tidak ada yang mau sharing dengan saya bagaimana untuk menjadikan hal-hal seperti ini lebih berbeda agar kehidupan mahasiswa nantinya jauh lebih baik.
Yang saya maksud baik adalah, bagaimana mahasiswa yang menempuh gelar Strata satunya paling tidak tau fungsinya sebagai mahasiswa dan para petinggi di kelembagaan tau apa yang dibutuhkan Mahasiswa.