Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Telpon Hingga Smartphone

Sudah sejak belasan tahun ini teknologi semakin berubah, berganti dan semakin berganti. Semakin banyak saja hal baru yang memubuatku kagum dengan berkembangnya zaman. Beragam hal canggih selalu muncul setiap saat. Mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Dari yang dapat dijangkau oleh golongan masyarakat kelas bawah hingga hanya yang bisa didapat oleh masyarakat kelas atas.

Bermacam aksesoris dan gadget, hingga sebutan smart city sekarang sudah mulai bermunculan. Meskipun disini belum ada ataupun belum terealisasi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa waktu lagi, kabupaten ini juga akan menyusul.

Aku ingat dulu ketika di rumah. Bapak belum membeli sebuah televisi sehingga setiap malam jika ingin menonton acara televisi, saya harus melihat di rumah tetangga. Aku kira itu adalah hal yang wajar, karena tidak semua orang bisa mempunyai kesempatan untuk membeli barang-barang mewah seperti halnya televisi pada saat itu.

Aku menyebutnya barang mewah karena tidak semua orang mampu memilikkinya, meskipun juga tidak jauh beda dengan barang antik yang tidak semua orang bisa mengkoleksinya.

Kemudahan komunikasi juga tidak terlihat seperti sekarang. Setiap saat jika kita ingin menghubungi atau membuat sebuah pesan, kita bisa langsung menghubungi atau menulis surat kepada yang bersangkutan dengan gadget atau smartphone yang kita miliki.

Berbeda sekali dengan zaman dahulu. Orang-orang harus ke wartel (warung telephone) untuk menghubungi orang yang jauh diseberang kota misalnya. Dulu saat ibuku ingin mengubungi saudaranya yang ada di Surabaya, Dia harus pergi ke wartel dengan membawa no telephone saudaranya yang dia simpan di catatan kertas. Di wartel kita tidak bisa lama-lama untuk berbicara agar tidak membayar terlalu mahal.

Sekarang popularitas wartel sudah mulai pudar. Kita akan sulit menemukan sebuah wartel yang ramai saat ini. Bahkan untuk melihat telephone kabel saja sudah sulit selain di kantor-kantor dan kamar hotel. Sangat jauh berbeda dengan sekarang, hampir semua orang sudah familiar dengan handphone dan smartphone.

Banyak kebutuhan yang bisa dilakukan di sebuah smartphone. Seperti photography, surat elektronik, kalender, alarm, bahkan melakukan pembayaran untuk barang fisik, kita tinggal memasukan angka-angka saja di smartphoen kita. Aku juga pernah memilikki beberapa handphone, mulai dari feature phone sampai smartphone yang masih aku pakai hingga sekarang.

Sudah sekitar 7 kali aku berganti handphone. Dulu aku menggunakan handphone pertamaku untuk memutar media dan mengirim pesan singkat. Namun dengan sebuah smartphone, sekarang lebih ke sosial media.

Hal-hal keren lainnya akan datang menghampiri kita suatu saat nanti, atau lebih tepatnya ada barang baru yang masih disimpan oleh sebuah perusahaan untuk kita nanti, saat suatu produknya sudah ketinggalan zaman.

Namun aku melihat orang-orang saat ini jika memilih barang, tidak dari suatu kebutuhan, namun yang menjadi trend saat ini, semua menjadi kebutuhan. Menurutku yang paling penting dari semua itu adalah bukan dari smartphone yang jernih karmeranya, bukan dari smart tv yang paling jernih gambarnya atau dari smart-smart yang lain. Yang harus ada adalah penggunanya yang harus smart, bukankah begitu seharusnya?

Zaman memamang sudah berubah. Dulu untuk membuat sebuat tulisan, kita harus mempunyai mesin ketik. Bahkan seingatku hanya pernah 1 kali aku menggunakan mesin ketik saat masih di sekolah dasar, itupun ketika di rumah pamanku.

Begitupun juga semua dokumen atau tulisan digital. Dulu harus menyewa sebuah komputer di warnet (warung internet) untuk mengetik tulisan, sekarang dirumah kapan saja kita bisa membuat sebuah tulisan sepeti yang saya buat ini dengan mengunakan laptop SAMSUNG dari uang bapakku saat kuliah semester 2 dahulu.

Jaman memang berubah sesuai kebutuhannya.

Posting Komentar untuk "Sejarah Telpon Hingga Smartphone"