Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengikuti Zaman

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan berbagi pengalaman dengan beberapa kader dan masyarakat Desa Ngumpakdalem, Bojonegoro. Mengajar tentang office bagi pemula yang ternyata benar-benar mudah bagi saya, namun susah bagi mereka karena harus menghafal hanya dalam 10 kali pertemuan

situs web threads.net dibuka dari layar laptop



Walaupun begitu, aku juga tidak paham benar bagaimana menggunakan Microsoft Office, karena aku lebih sering menggunakan Google Doc karena fleksibel, bisa diakses dari mana saja. 

Karena memang aku berprinsip hingga saat ini, bahwa teknologi tidak harus terpaku pada suatu software tertentu, melainkan bagaimana memanfaatkan sesuai dengan yang kita bisa.

Bersyukurnya dari beberapa pertemuan tersebut akhirnya bisa membeli laptop baru, ehem.. maksud saya baru tapi bekas. 

Paling tidak laptop yang saya beli ini masih mampu untuk diajak bekerja dengan aplikasi yang dibuat oleh para developer pada tahun 2023 hingga paling 3 sampai 4 tahun ke depan. Meskipun laptop lama masih mampu untuk diajak kerja sama dalam beberapa urusan yang tidak terlalu rumit. Perlu digaris bawahi juga artinya bukan untuk diajak kerja sama seperti render yang berat-berat.

Seperti kebodohan saya sebelumnya dimana laptop dengan core i3 gen 2 diajak install steam, edit pakai blender dan edit video 4k. Alhasil muspro. Tapi mau bagaimana lagi, itu yang saya punya dan rasa penasaran saya terhadap teknologi-teknologi itu tidak bisa dibendung.

Selain itu, dunia saat ini apa-apa orang ingin cepat. Istilahnya jawanya yang kemarin populer adalah "sat set wat wet". Tapi dalam hal ini jika tidak diimbangi dengan perangkat yang mumpuni tentu manusianya sendiri yang bakal kesusahan.


Memang kita-kita ini suka fomo, menerapkan standar orang berduit dengan standar standar orang yang sabar (berduit dan sabar itu lebih baik wkwk). Tidak masalah, karena di setiap tempat sekitar saya adanya juga orang-orang dengan gadget entry level.


Artinya entry level ini adalah perangkat bagi kita yang baru memulai mengenal teknologi, wajar. Kemudian para pendatang baru di dunia teknologi ini membuka media sosial dan ada banyak konten-konten menarik.


Atau dibalik saja, kita membuka media sosial kemudian menemukan konten menarik. Kita pengen buat konten seperti animasi, 3d atau semacamnya. Eh budget kita terbatas dan hanya mampu membeli perangkat, (katakanlah laptop) yang fungsinya normal user (mengedit tulisan mendengarkan musik dan hal lain untuk kegiatan sehari hari) gunakan.

Ternyata nyatanya ada perangkat yang digunakan untuk dunia kreatif. spesifikasinya tentu berbeda dengan perangkat untuk entry level. Aku juga baru menyadari bahwa selama ini, aku terjebak di dunia ini. Di warung kopi, di kelas, di perpustakaan, di komputer kasir mini market.

Sampai-sampai aku menyebutnya bahwa atmosfer kehidupan di sekitar adalah orang-orang yang baru belajar tentang teknologi (tidak semua, kebanyakan begitu).

Hingga sampai-sampai saya jika menghadapi orang-orang tersebut cuma bilang "nggeh", karena saya cuma bisa bilang begitu, hehehe.

Namun yang paling benar adalah, menggunakan perangkat yang kita punya sesuai dengan kemampuan, kemampuan kita dan kemampuan perangkat tersebut. Kalau boleh mengutip istilah dari artikel tentang pelantkan PNS yang saya baca tadi, "the right man on the right place", artinya "orang yang tepat ya cuma kamu dek" wkwkwk.

Ngomong-ngomong saya tidak membuat akun threads, sebuah aplikasi media sosial besutan instagram. Karena saya meyakini, twitter masih menjadi tempat sambat yang paling tepat.

Posting Komentar untuk "Mengikuti Zaman"