Berdoa

Aku berdoa, Robbana atina fiddunya hasanah, untuk mencakup dunia dan akhiratku.

Di blog sepi ini, hanya aku dan bot google yang mengcrawl sesekali. Tidak muncul di pencarian google dan tidak dikenal banyak orang.

Jurnaling sederhana agar bisa dibaca lagi di masa yang akan datang.

Aku takut, aku takut orangtuaku semakin menua. Sedang aku rasanya belum bisa memberikan apapun yang bisa kuanggap layak.

Rumah yang baik, kebutuhan dapur yang berkecukupan, sandang yang layak. Belum, belum semua. 

Aku juga merasa sedih ketika orang lain sudah bisa mengajak orangtuanya liburan.

Aku juga sedih ketika teman sepantaran, bahkan teman dibawah usiaku yang sudah menikah dan punya anak juga sudah banyak.

Beberapa kali, orangtuaku juga bertanya, kapan aku menikah.

Namun aku masih belum bekerja, tidak dekat dengan seorang perempuan pun saat ini, dan aku tak tahu bagaimana masa depan karir dan asmaraku.

Aku bersyukur, bersyukur dengan apa yang diberikan kehidupan padaku. Tapi umumnya seorang seusiaku, mereka rerata sudah menikah, punya pekerjaan dan sepertinya sudah membahagiakan orangtuanya.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url