Tablet Harganya Masih Mahal ya 2021!

Aku membuka medsos, instagram, melihat story dan mendapati ada beberapa orang berebut susu kaleng cap beruang. Sebenarnya penasaran sih kenapa kok sampai begitu? Apakah ingin dijual lagi atau bagaimana? Namun yang jelas di fikiranku masih terkait dengan pandemi ini.

Minggu 4 Juli 2021, ini adalah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) hari kedua yang ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan ini dilakukan tanggal 3 Juli hingga 20 juli 2021.

Aku yang berada di sektor Non-Essential (Nggak penting, soalnya nggak menghasilkan produk. Essential contohnya Pom bensin dan rumah makan) pengennya sih wfh 100% hohoho.

***

Seperti biasanya, aku masih ngitung-ngitung uang yang ada di tabungan. Rencana pengen beli tablet, biar kalau kerja nggak harus bawa laptop lagi pakai tas punggung, berat.

Uang tabungan di dua bank kalau di totalin ada sekitar 6 juta. Bisa amblas kalau dibelikan seperangkat tablet dan perlengkapannya (keyboard dan pen). Busa saja malah kurang uangnya. Makanya sampai sekarang masih mikir-mikir mau beli tablet atau handphone saja ya.

Apalagi sekarang teknologi makin canggih (di dunia mobile). Transisi antara 4G dan 5G juga dimulai saat ini di Indonesia. Pengen lah ganti handphone, tablet, laptop dan tetek bengek teknologi ke yang paling baru. 

Tapi memang trik para penjual gadget itu ada saja. Jika sampai dituruti gengsi, bisa menghancurkan keuanganku. Hahaha.

Bagaimana tidak menghawatirkan, dunia dimana nyata dan maya tipis sekali sekatnya ini membuat informasi berseliweran. Para reviewer di youtube sering unboxing hape baru. Teman medsos hape baru, teman kantor hape baru, aku semangat baru.

Rasanya pengen beli kambing atau hal lain saja yang bermanfaat daripada beli gadget. Aku sudah masa bodo entah ada gadget max mix 5G atau 100 G dah gak pengen lagi. Toh fungsinya juga buat telpn dan chatting. Hape keluaran 2011 ini juga masih biaa buat ngeblog. Tapi aku masih pengen sih punya tablet.

***

Kabarnya tiga temanku ada yang positif pandemi tahun 2019 itu tahun 2021 ini. Aku pengen menghibur orang-orang tersebut agar bahagia. Lalu aku mempunyai inisiatif untuk membuat blog yang isinya lelucon yang aku ambil dari berbagai sumber di internet. Saat ini paling banyak dari facebook. Tujuannya sederhana, agar semua bisa tertawa. Jika kamu juga ingin ikut tertawa, kunjungi saja wkwkwk.kendiwahid.org .

Memang menurut banyak sumber, jiwa dan hati yang gembira dapat meningkatkan imun tubuh. Karena penyakit yang disebabkan virus ini yang bisa melawan adalag antibody tubuh untuk saat ini.

Sebenarnya aku mendapati beberapa dokter yang membagikan beberapa resep terhadap pandemi ini dengan murah dan sederhana. Aku sudah membagikan melalui story whatsapp dan timeline facebook agar banyak yang paham.

Tapi terkait apakah percaya atau tidak itu menjadi pilihan masing-masing.

Misalnya mencuci hidung dengan cairan nacl 0.9. dr Indro (perlu di perhatikan dia dokter hewan, tapi meneliti virus ini dan mengikuti perjalanan virus ini selama satu tahun. Berarti tahun 2020) menyederhanakan dengan larutan garam krosok / uyah grasak satu sendok dengan air satu liter. Nilainya akan sama dengan cairan nacl 0.9 itu. Tujuannya sih sederhana, biar masyarakat paham. 

Kemudian cairan ini digunakan untuk cuci hidung. Agar virus yang ada si hidung ini bisa hilang. Tentunya ini tidak langsung ketmu cuci hidung dengan garam grosok, tapi ketika beliau riset di lab dan ternyata virus itu lepas dengan garam grosok (garam non yodium). Selain cuci hidung juga untuk kumur-kumur.

Ada lagi dr. Sidi Aritjahja yang menemukan resep herbal 131. Sebelumnya dr. Sidi ini tidak berprofesi sebagai dokter, namun memilih sebagai herbalis. Nah resep 131 ini adalah satu jari jahe, 3 batang sereh, 1 jari lengkuas. Kemudian dimasak dengan air satu liter (bisa ditambah gula menurut dr. Indro biar manis hehehe) ini untuk pencegahan. Kalau untuk pengobatan (terinfeksi) , resep 131 + air tiga gelas.

Dari postingan-postingan mereka aku akan mencoba mendokumentasikannya dan memberitahukan sebanyak mungkin kapada orang agar banyak yang mengerti.