Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasi Kucing Mini Malam Hari

Berbicara tentang kabupaten ini memang tak banyak yang bisa dijelaskan perihal wisatanya yang wauw. Kita harus mengaku kalah dari potensi sumberdaya wisata. Kalu sumber daya alam ada, penyumbang migas, namun kontraktornya dari luar negeri. Mau bersaing dengan potensi wisata pantai, disini tidak ada laut. Yang lagi trend dari 12 tahun lalu sampai saat ini adalah sumber daya migas. Karena duitnya paling gede. Walaupun masih banyak sebenarnya hal-hal lain yang bisa dibahas tentang kota kecil ini, Bojonegoro.

Aku punya pandangan sendiri. Gak pengen terlalu dalam berebut kue dari proyek migas itu. Karena kalau niatnya aku ingin dapat uang, ya berarti aku yang salah pola pikir. Migas kan untuk semua orang. Aku yang berada di LSM saat ini kadang juga berfikir. Melaksanakan suatu program berharap menggugurkan kewajiban saja. Lalu dapat gaji bulanan. Harusnya niatnya mengembangkan potensi masyarakat. Kalau soal uang untuk pengembangan masyarakat ya dari duit CSR itu. Kalau ada embel-embel perusahaan, ya wajar dan masa bodo. Kan kita sudah menyampaikan dan belajar ke dan dari masyarakat. Bukan hanya dapat uang saja. Tapi kalau dapat, ya bagaimana lagi?

Di waktu lelah, Pikiran dan tenaga paling mantab memang menikmati malam dengan suasana yang santai. Terhindar dari pesan obrolan whatsapp yang bercampur antara kerjaan dan obrolan ringan. Aku juga bingung, entah kenapa kita tidak membedakan antara kerja dan bersantai. Akhirnya kalau buka whatsapp jadi kepikiran kerjaan dan santai, campur aduk kaya kopi tubruk. Oleh karena itu aku mematikan notifikasi whatsapp di handphoneku. Kalau ada perlu mendesak, bisa telepon via whatsaap, karena itu yang selalu aktif. Meski hanya nada tanpa notifikasi pop-up. Bukan sombong, hanya kebanyakan pikiran kalau buka whatsapp terus.


Dikala keruwetan itu, paling tidak masih ada malam yang bisa memberiku makanan. Sebuah nasi kucing di warung pinggir jalan. Harga perbungkusnya tiga ribu rupiah, dengan lauk yang di gelar di atas meja,  dipinggir nasi. Ada tempe, ada ote-ote, ada tahu isi. Dan semuanya tersedia dalam berbagai varian mini.

 



 

Aku makan satu bungkus nasi kucing saja malam itu. Dengan lauk satu tempe goreng dan satu air mineral gelas. Sebelumnya aku tanya kepada penjual tersebut. Kelihatannya suami istri. Yang Perempuan sudah ompong, dia bagian melayani kalau ada pelanggan kelaparan yang datang. Sedangkan yang laki-laki bagian mengiris tempe untuk digoreng.

"Niki nopo mawon bu sekul e," tanyaku dalam bahasa jawa.

"Sego sambel," Jawab penjual yang ompong tersebut.

"Sedoyo nggeh?," tanyaku lagi

"Nggeh nak," sahut penjual.

Setelah bungkusan nasi aku buka, isinya ada nasi ukuran sekepal tangan versi mini dengan sambel, telur dadar yang mini dan tempe goreng tanpa tepung. yang juga berukuran mini.


Aku juga tidak ikut bayar makan waktu itu. Yang bayar temanku. Seingatku semuanya habis 20 an ribu. Dia bos Adsense. Itu lho, sarana pengiklan milik google. Kalau kita daftara adsense di blog sebagai publisher kan bisa dapat penghasilan kalau iklan di klik. Makanya aku gak ikut bayar. Biar saja. Hahaha.


Dulu di sepanjang jalan tempat nasi kucing yang aku makan malam itu, ada lagi penjual lain yang juga menjual hal serupa. Namun jualan nasi ketan juga. Sepertinya malam itu sedang tidak buka.

Ada lagi beberapa tempat yang menjual nasi kucing di Bojonegoro. Dua diantaranya memiliki kios yang bisa dibilang cukup besar. Dulu saat masih jadi mahasiswa, setelah melakukan aksi turun jalan (demontrasi), biasanya ada yang membeli nasi kucing untuk dimakan bersama-sama di cabang organisasi. Nasi kucing sukijan namanya. Namun itu dulu. Yang aku ceritakan diawal tadi juga bukan nasi kucing sukijan, beda lagi.

Yang paling penting adalah suasana malam di Bojonegoro itu memang paling beda. Aku yakin di kota-kota lain juga begitu. Hanya saja, jika sedang mampir ke kota di luar Bojonegoro, aku jarang keluyuran malam. Meskipun ingin sekali menjelajahi setiap malam-malam di setiap kota.

Karena malam bagiku berbicara soal ketenangan dari hiruk pikuk bisingnya suara knalpot dan klakson kendaraan.




Posting Komentar untuk "Nasi Kucing Mini Malam Hari"